Pacitan – Harga beras di Kabupaten Pacitan mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Untuk memastikan harga beras stabil, Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pusat distribusi beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sugeng Santoso menyatakan bahwa Satgas Pangan, yang terdiri dari DKPP, Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker), dan Satreskrim Polres Pacitan, menanyakan stok beras di gudang Bulog yang berada di jalan WR Supratman Sidoharjo Pacitan.
“Kami pantau terus harga beras, baik beras premium maupun beras medium, serta Surat Perintah Penyaluran Hasil Pangan (SPHP) dari Bulog,” ujarnya.
Usai meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog, Satgas Pangan Pacitan juga melakukan sidak di Pasar Minulyo. Sugeng memastikan, beras yang dijual di pasar hingga ritel modern sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemerintah akan mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) kepada pasar rakyat dan ritel modern untuk mengantisipasi kenaikan harga beras premium di masyarakat akibat pasokan yang terlambat.
“Saat ini suplai beras premium tidak sebanyak kondisi normal. Hal ini akibat adanya gangguan cuaca seperti El Nino yang menyebabkan mundurnya masa tanam dan panen,” ungkap Sugeng.
Meski demikian, stok beras di Pacitan dinilai aman. Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja, Acep Suherman, menyatakan bahwa stok di gudang Bulog mencapai sekitar 630 ribu ton, cukup untuk tiga bulan ke depan.
Kenaikan harga beras ini harus dilihat dari supply and demand. Kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh musim tanam yang bergeser. Harga gabah yang tidak sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) juga menjadi faktor penyebab kenaikan harga beras.
Dalam upaya mengatasi kenaikan harga beras, pemerintah akan terus memantau dan memastikan ketersediaan beras dengan harga yang stabil bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.