Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, adalah tempat di mana sejarah penyebaran Islam di Indonesia terasa hidup. Salah satu peninggalan bersejarah yang menonjol di sana adalah Masjid Tiban Nurul Huda di Desa Tanjung Puro, Kecamatan Ngadirojo. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, masjid ini tetap mempertahankan kekunoannya.
Masjid Tiban Nurul Huda, yang diyakini berusia ratusan tahun, memiliki arsitektur megah dengan menara tinggi yang menjulang ke langit. Bagian-bagian pintu dan jendela telah diperbarui dengan sentuhan modern, namun tetap mempertahankan keaslian sejarahnya. Pilar-pilar bangunan yang terbuat dari kayu jati memberikan kesan kuno yang autentik.
Salah satu keistimewaan dari Masjid Tiban adalah tiang-tiang kayu kasar dan berukir yang masih utuh, tanpa terkena serangan rayap atau kerusakan lainnya. Fasilitas asli lainnya adalah bedug, alat musik tabuh tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit lembu.
Meski asal-usul Masjid Tiban masih menjadi misteri tanpa catatan sejarah yang jelas, cerita rakyat meyakini bahwa masjid ini merupakan peninggalan Sunan Geseng. Sebagai pusat kegiatan keagamaan, Masjid Tiban selalu ramai dengan jamaah salat lima waktu dan salat Jumat yang membludak hingga ruang depan. Begitu juga saat bulan Ramadhan, ketika jamaah salat tarawih memenuhi ruang utama.
Tak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Tiban juga memiliki keistimewaan sebagai tempat ngalap berkah. Pada bulan-bulan tertentu, ruang tengah masjid sering dijadikan tempat jujugan warga yang ingin melakukan wirid dan doa, terutama di ruang bawah rangka kayu. Bukan hanya warga lokal, tetapi juga warga dari luar daerah sengaja datang pada waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan berkah dari tempat yang dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi ini.
Dengan semua keistimewaan dan sejarahnya yang kaya, Masjid Tiban Tanjung Puro menjadi destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Ayo kunjungi Masjid Tiban dan rasakan nuansa spiritualnya yang mendalam