Tingginya Harga Beras di Pacitan Mencapai Rekor, Petani Tidak Terlalu Diuntungkan

Comment
X
Share

Pacitan, pacitantv.com – Harga beras di Pacitan mencapai rekor dalam beberapa tahun terakhir, namun hal ini tidak menguntungkan bagi petani. Meskipun harga beras mencapai 16 hingga 18 ribu per kilogram, namun kenaikan harga tersebut tidak diikuti dengan kenaikan harga gabah kering yang signifikan di kalangan petani.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) wilayah Pacitan menyatakan, “Apalagi kalau dilahan kering yang tanam padi gogo, petani malah was-was karena paginya ngelinting, jarang hujan.” Hasil penelusurannya menunjukkan bahwa harga gabah kering hanya laku sekitar 7.200 per kilogram, naik tipis dibandingkan tahun 2023 lalu.

Para petani umumnya tidak menjual gabah kering, terutama jika harganya tidak sesuai dengan modal operasional untuk menggarap sawah. Mereka lebih memilih menyimpannya untuk stok pangan di rumah beberapa pekan ke depan. “Beras yang hanya mencukupi rumah tangga,” katanya.

Prediksi dari para petani adalah harga beras di pasaran saat ini sudah mencapai level tertinggi. Mereka berharap harga segera turun agar bisa dijangkau oleh kalangan masyarakat bawah. Namun, penurunan harga beras diprediksi akan berlangsung lama, terutama jika stok di pasaran tidak bertambah.

“Pihaknya berharap pengendalian harga beras segera dilakukan pemerintah, salah satunya melalui dropping stok beras di pasaran agar harganya tidak terus meroket.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *